Popular posts

Umi Ayu Saputri On Jumat, 14 Desember 2012



ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM KOMIK “STREET SOCCER”
PEMBAHASAN
Komik “Street Soccer” akan dianalisis dengan teori tindak tutur. Menurut Austin ada tiga bentuk tindak tutur yaitu tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Menurut Searle terdapat lima fungsi tindak tutur dalam ilokusi yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Komik yang berjudul “Street Soccer” terdapat beberapa tindak tutur yang diungkapkan dengan percakapan. Dalam komik “Street Soccer” terdapat beberapa tuturan yang masuk dalam tindak tutur di atas. Tuturan itu akan dijelaskan di bawah ini.
1.      Tindak tutur asertif adalah tindak tutur yang berfungsi untuk menetapkan atau menjelaskan sesuatu apa adanya. Dalam komik Street Soccer terdapat beberapa tuturan yang merupakan tindak tutur asertif, yaitu berikut ini.
Awan yang bekerja sebagai seorang pengantar barang sedang mengantarkan barang kepada
seorang bapak-bapak. Ia akan mengantarkan barang selanjutnya kepada Ny. Priscilia.
1.1  Awan : “Nah, Freaky! Kiriman barang berikutnya...”
Tuturan Awan di atas merupakan tuturan asertif yang memberitahukan. Awan memberitahukan kepada Freaky, bonekanya, tentang kiriman barang selanjutnya yang akan diantarkan kepada Ny. Priscilia.
Setelah Awan mengantarkan barang kepada Ny. Priscilia dan menggoda Rea ia diusir oleh Rea.
1.2  Awan : “Whoups!! Freaky, mau dapet yang kinclong malah diusir! Eh,, tapi cewek yang satunya tadi kayaknya pernah liat, kamu inget nggak?
Dari tuturan Awan di atas merupakan tindak tutur asertif menyatakan. Hal tersebut terbukti dengan adanya tuturan dari penutur (Awan) yang menyatakan bahwa dia akan mendapatkan gadis cantik tetapi diusir dan menyatakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan Kinnan, gadis yang satu lagi yang dimaksud oleh Awan kepada Freaky.
Rea dan Kinnan berbincang tentang Awan yang bekerja sebagai pengantar barang.
1.3  Rea : “Mungkinlah, gimana nggak.. dia kan pengantar barang, mungkin dia pernah nganter barang ke toko bungamu.
Tuturan di atas merupakan tindak tutur asertif  menduga. Terbukti dengan penggunaan kata mungkin dalam ucapan Rea. Rea menduga bahwa pengantar barang yang mengantarkan barang ke apartementnya pernah mengantarkan barang ke toko bunga Kinnan.
Rea dan Kinnan berbincang mengenai keikutsertaan Rea dalam sepak bola teman-teman cowoknya.
1.4  Rea : “Kamu...! kok nanyanya kaya’ gitu, emangnya kenapa?
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur asertif mengakui. Tindak tutur itu dikatakan tindak tutur asertif mengakui dibuktikan dengan ucapan Rea yang menanyakan kepada Kinnan kalau dirinya masih sering main bola dengan teman-teman cowoknya itu kenapa. Kadi secara tidak langsung Rea mengakui bahwa dirinya masih sering main bola dengan teman-teman cowoknya.
Rea dan Kinnan berbincang mengenai sepak bola.
1.5  Kinnan : “O.. ya Kinnan baru inget. Kinnan dan pengantar barang tadi pernah liat anak-anak street soccer yang tertangkap dan ditembak di city squere! Re itu bukan pemandangan yang indah bukan?
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur asertif menyimpulkan. Terbukti dengan adanya pernyataan dari Kinnan bahwa dia pernah melihat street soccer tertangkap dan ditembak. Dari pernyataan tersebut Kinnan mnyimpulkannya bahwa hal yang seperti itu bukan pemandangan yang indah.
Rea dan Kinnan berbincang mengenai sepak bola.
1.6  Rea : “Pemerintah busuk itu punya niat jelek menghapus sepak bola buat maksa anak muda kerja 20 jam sehari dengan alasan membangun negara, mereka merubah habbit Kin.
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur asertif menegaskan. Tindak tutur itu merupakan penagasan Rea kepada Kinnan bahwa pemerintah mempunyai niat tidak baik untuk menghapus sepak bola dan mempekerjakan para pemuda 20 jam seehari secara paksa dengan alasan untuk membangun negara.
Rea dan Kinnan berbincang mengenai sepak bola.
1.7  Rea : “Coba kamu liat bubuk teh ini Kin. Cerah kan? Ini pertanda pertandingan soccer rahasia di basement juga bakalan secerah bubuk ini.
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur asertif meramalkan. Tindak tutur di atas dibuktikan dengan adanya tuturan dari Rea yang meramalkan bahwa pertandingan soccer rahasia di basement akan secerah bubuk teh yang ditunjukkannya kepada Kinnan. Ia meramalkan pertandingan soccer dengan melihat cerahnya bubuk teh.
Di luar ruangan teman Rea yang lainnya datang.
1.8  Teman Rea 2 : “Reaaa..!! kamu ditunggu Satu di basement junk. Buruan!!!
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur asertif melaporkan. Dari tindak tutur tersebut dapat dibuktikan dengan adanya laporan dari teman Rea yang mengatakan bahwa Rea ditunggu oleh Satu di basement junk.
Setelah membaca titipan dari Bintang Awan berkata kepada bos.
1.9  Awan : “Bos, sepertinya mulai besok saya nggak kerja, darurat nih..!
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur asertif memprediksi. Awan memprediksi bahwa dirinya tidak dapat bekerja mulai besok karena adanya sesuatu yang darurat.
Kinnan melaporkan Street soccer.
1.10 Kinnan : “Mmm... aaa.. ada yang mau sa.. saya laporkan pak,, mmm temen saya, anak street soccer mm mau mengadakan pertandingan rahasia.
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur asertif melaporkan. Terbukti dengan adanya tutturan dari Kinnan bahwa dia melaporkan anak-anak street soccer yang akan mengadakan pertandingan rahasia.

2.      Tindak tutur direktif merupakan tindak tutur yang digunakan penutur untuk mendorong pendengar atau orang lain melakukan sesuatu, misalnya menyuruh, memerintah, memberi saran dan meminta. Dalam komik Street Soccer terdapat tuturan yang merupakan tindak tutur direktif.
Rea menolak penawaran Awan untuk menawarinya masuk apartementnya.
2.1  Rea : “Maap yah... Nggak! Saya nggak tertarik. Nggak usah bertingkah, cepet sana pergi!!!
Dari tuturan Rea di atas merupakan tindak tutur direktif menyuruh. Terbukti dengan penggunaan tanda seru yang mempertegas ucapan Rea yang menyuruh Awan yang mengantarkan barang pergi dari apartement.
Rea dan Kinnan berbincang mengenai sepak bola.
2.2  Kinnan : “Kinnan nggak mau kehilangan kamu Re. Jangan ikutan main bola kayak temen punk industrialmu itu Re. Do it for me Re.
Tindak tutur Kinnan di atas merupakan tindak tutur direktif melarang. Terbukti dengan adanya kata “jangan” yang berarti larangan. Kinnan melarang Rea bermain bola dengan teman-teman punk-nya. Namun di dalan tuturan Kinnan di atas terdapat permohonan Kinnan kepada Rea agar Rea melakukan apa yang dilarang oleh Kinnan.
Kinnan marah kepada Rea.
2.3  Kinnan : “Udah nggak ada pilihan lain buat tempat nista ini, life is in front of you why don’t you try and make your own way!
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur direktif menyarankan. Dari tuturan tersebut terbukti bahwa Kinnan menyarankan Rea untuk mencoba kehidupan yang ada di depannya dan membuat jalan hidupnya sendiri. Kinnan menyarankan Rea agar melakukan sesuatu yang seharusnya ia lakukan.
Rea dan Kinnan berbincang mengenai sepak bola.
2.4  Kinnan : “Matahari nggak akan selalu bersinar Re, dan kamu tau itu. saat itu terjadi aku ingin kamu ada di samping Kinnan.
Dari tuturan Kinnan di atas merupakan tindak tutur direktif meminta. Tuturan yang membuktikan bahwa itu merupakan tindak tutur direktif meminta adalah “aku ingin kamu ada di samping Kinnan”, Kinnan meminta Rea untuk tetap di sampingnya walaupun matahari tidak lagi bersinar.
Di luar ruangan ketika Rea mendapat laporan dari temannya.
2.5  Kinnan : “Larilah ke temen-temen kamu di sana Re. Kalau emang kamu pikir streetsoccer jauh lebbih penting buat kamu! Kinnan udah nggak bisa ngomong apa-apa lagi Re. Kinnan tau kalo Kinnan udah nggak penting lagi buat kamu...
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur direktif mempersilahkan. Dari tuturan tersebut terbukti dengan adanya kata [larilah] yang mengungkapkan bahwa petutur dipersilahkan untuk melakukan hal itu. dalam ucapan tersebut Kinnan mempersilahkan Rea untuk pergi kepada teman-temannya apabila hal itu yang lebih penting dari pada Kinnan.
Awan akan pergi.
2.6  Bos Awan : “Saya tau apa yang akan kalian lakukan nak, turuti kata hatimu dan kembali ke sini kalau tidak ada tempat berteduh. Take care!
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur direktif menganjurkan. Terbukti dengan adanya ucapan bos yang menganjurkan Awan mengikuti kata hatinya dan berhati-hati. Di dalam tuturan ini juga mengandung penawaran bos kepada Awan jika tidak ada tempat berteduh maka Awan berteduhlah di tempat bosnya.

3.      Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang berfungsi untuk mendorong pembicaraan untuk berkomitmen tentang sesuatu.
Awan mengantarkan barang ke apartement Ny. Priscilia.
3.1  Awan : “Nggak nawarin masuk dulu nih!
Tindak tutur Awan di atas merupakan tindak tutur komisif menawarkan. Dari tuturan Awan tersebut Awan menawarkan kepada Rea agar Rea menawarkan dirinya masuk ke apartementnya.
Rea dan Kinnan berbincang tentang sepak bola.
3.2  Rea : “Kita akan selalu bersama Kin, aku siap melubangi awan mendung buat kamu Kinnan.
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur komisif berjanji. Dalan tuturan itu terdapat ucapan “kita akan selalu bersama Kin, ...” Rea mengatakan hal demikian untuk mengungkapkan janjinya kepada Kinnan bahwa dia akan selalu ada untuk Kinnan. Dalam tuturan tersebut juga mengandung sumpah Rea yang siap melubangi awan mendung untuk Kinnan.
Rea meninggalkan Kinnan.
3.3  Kinnan : “Berakhirlah sudah kedamaian. Berakhir juga cinta kita Re. Street Soccer-lah yang memisahkan kita dan harus menanggung akibatnya..”
tindak tutur di atas merupakan tindak tutur komisif mengancam. Dari tuturan tersebut dapat dilihat dari ucapan Kinnan yang mengancam street soccer yang telah membuat dia dan Rea berpisah, “... street soccer-lah yang memisahkan kita dan harus menanggung akibatnya..”. kinnan akan melakukan sesuatu untuk membuat street soccer merasakan kesedihan yang dirasakan olehnya.

4.      Tindak tutur ekspresif merupakan tindak tutur yang menyatakan ekspresi perasaan dan sikap yang dirasakan oleh penutur. Penutur mengekspresikan keadaaan psikologi dan perasaan dalam situasi tertentu. Dalam komik Street Soccer terdapat beberapa tindak tutur ekspresif, dijelaskan berikut ini.
Seorang bapak menerima barang yang diantar oleh Awan.
4.1  Penerima kiriman : “Terima kasih nak..
Tuturan di atas termasuk dalam tindak tutur ekspresif terima kasih. Terbukti dalam tuturan itu menggunakan kata terima kasih dari penerima barang sebagai penutur yang diucapkan kepada Awan sebagai pengantar barang serta petutur dalam percakapan itu.
Di jalan Awan melihat dua orang DSA yang sedang melakukan operasi.
4.2  Awan : “DSA sialan!!! Nggak pernah henti-hentinya ngeganggu kesenangan orang...!
Tuturan di atas merupakan tindak tutur ekspresif tidak suka. Tuturan ekspresif di sini Awan sebagai penutur mengekspresikan keadaan psikologi dan perasaan dalam situasi tidak suka terhadap DSA yang selalu berjaga-jaga keadaan di jalan. Hal itu diekspresikan dengan penggunaan tanda seru dan umpatan dari Awan.
Di apartement Ny. Priscilia Rea menerima kiriman yang diantar oleh Awan.
4.3  Rea : “Ada apa? Gangguin orang aja?
Tuturan Rea di atas merupakan tindak tutur ekspresif menyalahkan. Terbukti dengan adanya kata “gangguin orang aja” yang secara tidak langsung menyalahkan petutur (Awan) telah mengganggu kegiatan penutur (Rea).
Rea dan Kinnan berbincang tentang sepak bola.
4.4  Rea : “Kenapa satan harus menciptakan cinta seperti ini, kenapa?? Hal terakhir yang ingin aku lakukan adalah menyakiti hatimu. Mengapa aku harus suka sepak bola. Only satan knows why!!!
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur ekspresif menyalahkan. Tindak tutur ituu dikatakan ekspresif menyalahkan terbukti dengan adanya penggunaan kata [kenapa] dan [mengapa]. Rea mengalahkan kehidupan yang mengharuskan dirinya mencintai Kinnan yang keduanya adalah sama-sama perempuan dan menyalahkan mengapa ia harussuka dengan sepak bola. Rea menyalahkan Satan yang membuat semuanya tak sejalan dengan yang ia harapkan.
Di luar ruangan tempat Rea dan Kinnan berbincang-bincang. Kinnan bertemu dengan dua teman Rea.
4.5  Teman Rea 1 : “Wah wah wah,, mengkilat gitu. Nggak takut kotor nih?
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur ekspresif memuji. Dari tindak tutur tersebut terbukti adanya pujian dari teman Rea terhadap Kinnan. Teman Rea memuji Kinnan dengan istilah “mengkilat” yang mengandung arti Kinnan merupakan gadis yang cantik. Pujian itu diucapkan untuk menggoda Kinnan dengan menggunakan istilah-istilah.
Awan menghadap bosnya dan meminta maaf karena keterlambatannya. Bosnya memaafkan Awan.
4.6  Bos Awan : “Yello?? Memangnya saya kuning? Udahlah nyantai aja. Tadi ada yang ke sini, nyariin kamu! Nih ada titipan!
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur ekspresif memaafkan. Hal itu dibuktikan dengan adanya ucapan “... udahlah nyantai aja ...”. Bos memaafkan Awan yang datang terlambat dengan ucapan tersebut.

5.      Tindak tutur deklaratif adalah tindak tutur yang mengubah kata melalui ujaran mereka, penutur mempunyai kelembagaan khusus dalam sebuah konteks tertentu untuk melakukan deklarasi secara tepat.
DSA beroperasi dan Awan tertangkap.
5.1  Anggota DSA : “Ho!! Kamu!! Cepat ke sini!!
5.2  Anggota DSA : “Kamu boleh jalan! Tapi ingat! Kamu harus hubungi DSA kalau ada yang bawa bola dan main bola!
Tindak tutur di atas merupakan tindak tutur deklaratif. Dari tuturan tersebut penutur (Anggota DSA) mempunyai kelembagaan khusus dalam melakukan deklarasi tersebut. Dari tuturan (5.1) sebagai anggota DSA yang mempunyai kelembagaan khusus ia telah mengubah keadaan pada saat Awan berjalan kemudian ia mematuhi seruan anggota DSA tersebut. Pada tuturan (5.2) penutur (anggota DSA) membebaskan Awan karena tidak dapat dicurigai sebagai gerombolan orang-orang yang suka bermain bola dan membawa bola karena yang dibawa Awan pada saat itu adalah makanan dan bonekanya si Freaky. Dengan ucapan DSA tersebut Awan juga mematuhi dan mengubah keadaan Awan.

SIMPULAN
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dalam komik “Street Soccer” terdapat beberapa tindak tutur. Tindak tutur itu ada tindak tutur asertif, direktif, komisif, eksprsif dan deklaratif. Dalam komik “Street Soccer” terdapat tindak tutur asertif yang paling banyak. Hal itu dikarenakan tindak tutur yang berfungsi menerangkan, emberitahu dan sebagainya. Tindak tutur direktif dan ekspresif juga banyak digunakan dalam komik “Street Soccer” ini. Karena pengarang ingin menyampaiikan ekspresi dengan tuturan yang dituturkan oleh penutur.

Tindak tutur komisif dan deklaratif hanya menjadi pelengkap karena tidak banyak diungkapkan dalam komik “Street Soccer” ini. Hal itu terjadi karena tokoh yang mempunyai kelembagaan khusus tidak banyak diungkapkan dalam komik ini.


Daftar Pustaka
AP. Utomo dan T. EL. Setiyawan. 2003. Street Soccer. Yogyakarta: Biki Cipta Idea


Yule George, 1996. Pragmatics. New York: Oxforrd University Press.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments