Popular posts

Umi Ayu Saputri On Jumat, 02 September 2016

Kami melewati beberapa pos, ya walaupun jaraknya nggak begitu jauh antarposnya. Akhirnya kami sampai di atas, belum puncak sih, kami mencari tempat untuk mendirikan tenda. Terpilih satu tempat dan tenda telah berdiri, sudah hamper petang. Kami masukan semua barang-barang, kami tayyamum dan salat Maghrib. Kami kelaparan sekali, kami sudah rebut ingin membuat susu panas dan masak mie instan, dan juga si Bayu ingin sekali memasak singkong dikasih santan dan gula. Karena cuaca sangat dingin jadi kami ingin segera menikmati makanan dan minuman hangat. But, taraaa Bayu lupa bawa kompornya, yes padahal itu adalah sesuatu yang paling penting dibawa ketika mendaki. Untungnya kami bukan di gunung, kalaupun di gunung malah lebih solusi karena udah pasti banyak juga yang naik. Untung lagi kami pas di jalan membeli roti tawar dan susu. Yes, jadilah kami makan malamnya roti tawar dikasih susu dan minumnya air mineral saja. And, kami di atas yang nge-camp hanya berempat saja, tidak ada yang lain, so amazing guys. Kami berbincang sambil menunggu Isya, setelah kami dengar azan, langsung kami salat dan berbincang lagi hingga pukul Sembilan. Kami beberapa kali buang air kecil karena memang sangat dingin malam itu.
 
Kami mengantuk dan memutuskan untuk tidur. Tapi tidak ada yang bisa tidur karena terganggu oleh suara nyamuk. Kami terbangun dan buang air kecil lagi, kami tidur lagi, kemudian sekitar pukul tiga dini hari kami terbangun lagi karena ada suara orang-orang yang mendaki juga. Sangat berisik. Kami diam saja. Salah satu dari mereka meminta minum kepada kami, kami beri saja. Dia bertanya-tanya, kami jawab apa yang ditanyakan. Tidak lama dia meminta minum lagi kepada kami, tapi seperti ada yang tidak beres, kami tidak memberi, kami bilang minumnya tinggal sedikit. Dia pergi, lalu naik ke puncak. Yes gue dalam hati was-was, panik luar biasa, kami tiga cewek dan cowok hanya satu, kalau terjadi apa-apa bagaimana. Dalam hati gue istighfar terus tanpa henti. Dari atas tenda kami seperti kejatuhan ranting atau apa, tapi gue udah menduga kalau itu lemparan batu dari orang yang tadi minta air minum, istighfar gue makin kenceng. Lemparan batu itu sampai tiga kali, dan terdengar mereka sangat berisik sekali di atas sana. Kami pasrah, diam saja. Tapi ketika setelah lemparan terakhir, kami sempat berbincang-bincang mengenai lemparan batu itu. Bayu yang sedikit tersulut amarahnya berseru.
 
   "Pisauku tadi mana?"
 
Gila ni Bayu udah mau ngeluarin pisau aja, dalam hati gue ngoceh. Tapi nggak lama, semakin terang, dan suara orang-orang itu sudah tidak ada. Kami keluar tenda dan tayyamum lalu Subuh. Selesai itu kami menikmati dinginnya pagi itu. Kemudian ada rombongan pemuda yang naik, sangat ramah, berbeda dengan yang dini hari tadi. Kami naik ke puncak berbarengan dengan pemuda-pemuda itu. Kami berbincang-bincang dan salah satu dari mereka menanyakan apa ada hal aneh yang terjadi. Kami menceritakan kejadian tadi yang membuat kami panik tak karuan. Kemudian pemuda itu sedikit bercerita tentang orang-orang yang usil dan ternyata ada jalur pendakian yang lebih dekat. Katanya kalau ada orang yang seperti itu jangan diladeni.
 
Akhirnya kami sampai puncak. Kami mendapat sambutan sunrise yang sangat cantik. Kami mengambil beberapa foto di sana, ada samudra awan, sunrise, bukit-bukit yang lain. Sangat indah. Ternyata ada juga yang sedang camping juga di bukit yang lain. Mereka di seberang tempat kami nge-camp. Lumayan lama kami di atas, sambil berbincang-bincang juga dengan pemuda yang ramah tadi. Semakin tinggi mataharinya, semakin menjelang siang semakin banyak juga yang berkunjung untuk mengabadikan gambar di sana. Setelah kami pikir cukup, kami turun ke tenda. Kami makan roti sisa semalam dan minum lalu istirahat sebentar kemudian kami kemas barang-barang kami dan kemudian turun untuk pulang. Sampai di basecamp kami bingung lagi untuk uang parkir, tapi dibayar Bayu dulu. Selama di jalan pulang, berasa jauh banget. Dan ketika Bayu dan Nur duluan motor gue bocor ban depannya. Duh gimana ini. Gue bawa aja motornya, Tanya ibu-ibu di jalan katanya ada tukang tambal ban di sana setelah tikungan. Gue lanjutin jalan, habis tikungan belum ada tukang tambal ban, gue terus jalan aja. Akhirnya ketemu tukang tambal ban.
 
   "Mbak, bannya besok diganti ya, ban dalam dan ban luarnya sudah lelah" Kata tukang tambal ban.
 
Iya mas, jawab gue sambil ngikik aja. Ada gitu ban lelah. Hehe... Untung kami ada duit sepuluh ribu, bayar tambal bannya tujuh ribu. Yah cukuplah, masih sisa tiga ribu. Nur dan Bayu kehilangan kami mereka menunggu. Dan akhirnya ketemu lagi. Kami lanjutkan perjalanan sampai ke rumah Nur. Sampai di rumah Nur kami masak mie instan yang nggak jadi kami masak di puncak cumbri. Gue mandi. Kemudian makan bareng. Setelah itu gue pulang dengan Elis. Kami mampir tempat Elis dulu, kami salat, dan gue ketiduran di sana saking kecapekan. Setelah itu gue antar dia untuk cegat bus. Elis dapat bus ke Solo dan gue pulang ke Klaten.
 
Begitulah perjalanan kami ke bukit cumbri. Ada beberapa hal yang bisa diambil pelajaran dari pengalaman kami. Pertama, periksa kembali barang yang harus dibawa, jangan sampai ada yang tertiggal apalagi itu barang penting. Kedua, harus berbuat baik kepada siapapun jika kita sedang berada di daerah orang, walaupun terkadang kebaikan kita tidak terlihat oleh mereka. Ketiga, berhati-hati ketika berada di daerah orang. Keempat, sediakan uang untuk keamanan di jalan, takutnya ban bocor seketika atau bensin habis tiba-tiba. Kelima, abadikan momen untuk kenang-kenangan, bahan cerita ke anak cucu nanti. Keenam, jaga kesehatan fisik jika perjalanan jauh dan sediakan obat-obatan yang biasa dikonsumsi. Ketujuh, Jangan saling mendahului tapi harus selalu beriringan, apalagi kepada sahabat, jangan malah menikung, #oh #eh. Kedelapan, Pergi kemanapun, apalagi kalau sudah lumayan jauh, harus ada kawan laki-laki untuk menjaga, ingat kawan lhoh. Kesembilan, ibadah jangan ditinggalkan, ini paling utama sebenarnya. Dan kesepuluh, buang sampah pada tempatnya. ^_^


Salam, U.A.S
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments