On Minggu, 28 Agustus 2016
Bukan sok suci atau fanatik.
Oleh karena aku manusia berdosa,
aku tidak ingin melakukan suatu
yang jelas diharamkan.
Aku manusia biasa yang tidak luput dari dosa, khilaf dan kesalahan. Aku tak luput dari hal-hal yang tidak baik. Tapi karena hal itu aku memilih untuk tidak melakukan lagi hal yang menurutku sudah jelas diharamkan untuk dilakukan dan dilarang oleh Allah langsung, bukan manusia yang membuat larangan itu. Terkadang aku tidak melakukan larangan yang dibuat oleh manusia yang merupakan ciptaan Allah, tapi kenapa larangan dari Allah yang menciptakan manusia masih dilakukan? Tanyakan pada hati masing-masing.
Aku hanya ingin menjadi lebih baik dari diriku dahulu bukan berarti aku merasa lebih baik dari wanita lain. Upayaku untuk menjadi lebih baik dari diriku dahulu tidak segampang membalik telapak tangan. Memang berhijrah itu gampang, ubah saja penampilan dengan pakaian yang disyariatkan, sudah. Tapi untuk istiqamah dalam berhijrah itu sulit. Berat sekali menjalankan istiqamah berhijrah. Karena banyak hal yang menjadi ujian, bisa jadi datang dari orang terdekat atau orang luar. Salah satu contoh ujian itu adalah pertanyaan dari orang terdekat mengapa pakai kerudung padahal di dalam rumah? Tapi bagaimana jika ada orang lain tiba-tiba masuk dan itu adalah seorang lelaki dan melihat kita tanpa menutup aurat? Menutup aurat jangan tanggung-tanggung. Jangan hanya kalau keluar rumah.
Menutup aurat itu kayak salat hukumnya, WAJIB. Karena menutup aurat itu wajib bagi wanita yang telah baligh bukan bagi wanita yang telah baik. Maksudnya kita menutup aurat jangan menunggu diri kita sudah baik tapi ketika sudah baligh jalankan kewajiban ini. Sampai kapan kita akan merasa baik kalau kita tidak memulainya? Mulailah dengan menutup aurat maka kebaikan akan menyertainya. Mau sampai KAFAN? Nauzubillah. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah.
Perintah menutup aurat sudah ada dalam Al Quran surat An-Nur: 31 dan Al-Ahzab: 59. Buka Al Quran-nya ya, jangan malas. ^_^
Wallahu'alam
