Popular posts

Umi Ayu Saputri On Jumat, 31 Mei 2013

Umi Ayu Saputri
C0210071
Sastra Indonesia/ VI-F

Pedoman transliterasi
No
Huruf Arab Melayu
Cara baca

No
Huruf Arab Melayu
Cara baca
1
ا 
a

20
ف  
f
2
ب 
b

21
ق 
q
3
ت
c

22
ك 
k
4
ث
ts

23
ل
l
5
ج
j

24
م
m
6
ح 
h

25
ن
n
7
خ 
kh

26
و 
w
8
د
d

27
 ه        
h
9
ذ 
dl

28
ي
y
10
ر
r

29
ء
a
11
ز 
z

30
چ
c
12
س 
s

31
ڠ
ng
13
ش  
sy

32
ڤ 
p
14
ص
sh

33
ڬ 
g
15
ض
dh

34
ڽ /پ
ny
16
ط
th




17
ظ 
dh




18
ع
‘a




19
غ
g





Suku kata hidup ditandai dengan:
= ا
=اي 
u  =او
e  =اي 
o  =او 
i  =  e  =اي 
=  o  =او 

Kaidah 1 Setiap suku kata yang diawali dan diakhiri dengan konsonan, cukup dituliskan konsonannya (tidak diberi saksi). Contoh :
Tim-bul : ﮄﻤﺒﻮﻞ
Kaidah 2 Suku kedua dari berbagai hidup berbunyi “a”, mendapat saksi alif (), tetapi suku pertama dari belakang hidup berbunyi “a” tidak mendapat saksi. Contoh :
Hi-ka-yat :  ﺤﻜﺎﻴﺔ
ma-lam : ﻤﺎ ﻠﻢ
Da-yang : ﺪﺍﻴﻎ
Kaidah 3 Suku kedua dari belakang hidup berbunyi “e” dan suku pertama dari belakang berbunyi “a”, maka suku kesatu dari belakang mendapat alif saksi. Contoh :
Ce-te-ra : ﭽﺘﺮﺍ
Kaidah 4 Bila suku pertama dan kedua terdiri dari vokal i, o, dan ai, maka huruf atau konsonan Arab itu diberi saksi “yak” (). Contoh :
Pe-ri : ﻔﻴﺮﻲ
Kaidah 5 Bila suku pertama dan atau kedua hidup berbunyi “o”, “u”, dan “au” ditulis dengan wau ( ) saksi. Contoh :
o-leh : ﺍﻮﻠﮫ
Kaidah 6 Bila suku terakhir berbunyi “wa”, ditulis dengan huruf wau ( ) dan alif (). Contoh :
bah-wa : ﺒﻬﻮﺍ
Bila huruf awal pada suku kata pertama terdiri dari vokal, maka :
a)      Kalau vokal itu terus diikuti dengan konsonan, maka dituliskan alif saja. Contoh :
In-dah :  ﺍﻨﺪح
o-rang : ﺍﻮﺮڠ
b)       Kalau suku kata pertama itu berbunyi “a” saja ditulis dengan alif. Contoh :
a-kan : ﺍﻜﻦ
a.    Kalau suku kata pertama berbunyi ”i” atau “e” ditulis dengan huruf alif dan yak. Contoh :
i-tu : ﺍﻴ
b.    Kalau suku kata pertama berbunyi “o” dan “u” ditulis dengan alif dan wau. Contoh :
u-bah : ﺍﻮﺒﻪ
Kaidah 7 Bila suku kata satu dengan yang lain berbentuk “a-i” dan tanda hamzah di atas wau sesudah alif saksi untuk bentuk “a-u”. Contoh :
Per-ka-ta-an : ﻔﺮﻜﺘﺎﺀﻦ
Kaidah 8 Bila suku kata satu dengan yang lain berbentuk “i-a”, maka penulisannya dengan cara menghubungkan huruf yak dengan huruf sesudahnya (atau boleh dengan memberikan tanda alif gantung di atas yak). Contoh :
Bu-nyi-an : ﺒﻮﭙﯾﻦ
Bentuk “u-a” harus dinyatakan dengan huruf alif sesudah huruf wau. Contoh :
tu-an : ﺗﻮﺍﻦ



Bentuk “i-u” dinyatakan dengan memberikan huruf wau sesudah yak,.
Contoh :
li-ur : ﻠﻳﻮﺮ
be-li-ung : ﺒﻠﻳﻮﻉ
nyi-ur : ﭘﻳﻮﺮ
Bentuk “u-i” dinyatakan dengan huruf wau dan yak.
Contoh :
ku-il : ﮐﻮ ﻳﻞ
bu-ih : ﺒﻮ ﻳﻪ
pu-ing : ﻓﻮ ﻳﻊ
Bentuk “o-i” juga dapat memakai cara tersebut, misal :
bo-ing : ﺒﻮ ﻳﻊ
Kata yang sudah berakhiran an, i, dan kan tidak mengalami perubahan ejaan jika dirangkaikan dengan imbuhan yan lain.
Contoh :
pergaulan-nya : ﻓﺮﮐﺎﺅﻟﻧﺙ
menjalani-nya : ﻤﻧﺠﻼ ﻧﻴﺙ
perkataan-mu : ﻓﺮﮐﺗﺄ ﻧﻤﻮ

Huruf p kadang-kadang ditulis (ﻒ ) atau (  )
Huruf g kadang-kadang ditulis (  ) atau (  )
Bunyi ny kadang-kadang ditulis ( ) atau ( )


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments