Popular posts

Umi Ayu Saputri On Selasa, 23 Agustus 2016

Wayang adalah warisan budaya Indonesia yang berbentuk boneka dari kulit, atau kayu, atau bahan lainnya. Wayang merupakan pertunjukan yang menceritakan kisah-kisah kerajaan atau cerita rakyat dan juga menceritakan tentang tokoh-tokoh islam dalam penyebaran agama islam. Wayang merupakan media hiburan dan juga sarana untuk berdakwah. Kisah-kisah yang diceritakan dalam pertunjukan wayang sangat beraneka ragam. Pada suatu pertunjukan juga menentukan cerita apa yang akan diangkat. Dalam pertunjukannya wayang digerakkan oleh seorang yang disebut dalang. Dalang menjadi orang yang bercerita pada pertunjukan.
 
Kalau menurut wiki Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.
 
UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
 
Itu pengertian wayang menurut aku dan menurut wiki. Nah di sini aku mau menceritakan bahwa aku sangat mengagumi dan menyukai wayang. Aku sangat mengagumi wayang karena keren banget nggak sih, wayang yang terdiri dari beberapa karakter, banyak banget malah, dimainkan oleh satu orang saja yang disebut dalang. Dalang pastinya harus hafal ceritanya, jalan ceritanya, suara karakter wayang satu per satu juga tidak sama, tangannya yang cuma dua terkadang bisa menggerakkan beberapa wayang, dan keunikan-keunikan lainnya. Dalang bahkan tidak terlihat keberadaannya, penonton hanya bias menyaksikan punggungnya saja. Pertunjukan wayang tidak hanya wayang dan dalang saja. Pertunjukan wayang kulit terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lainnya saling mendukung. Komponen-komponen itu berupa perangkat keras dan lunak. Perangkat keras meliputi semua peralatan pendukung pergelaran seperti; gamelan, wayang. layar atau kelir, sounsistem, kotak, keprak, cempolo, dsb. Sedangkan perangkat lunak lebih kepada SDM-ya seperti Dalang, nayaga dan pesinden.
 
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/ alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.
 
Kelir di dalam istilah pedalangan lebih menunjuk kepada layar tempat memainkan boneka wayang. Kelir dalam kaitannya dengan pergelaran wayang adalah sebuah layar berwarna putih benbentuk empat persegi panjang dengan panjang 2 hingga 12 meter dan lebar 1,5 hingga 2,5 meter.
 
Kotak wayang adalah tempat penyimpanan wayang kulit purwa yang terbuat dari kayu, bentuk empat persegi panjang dengan ukuran standar tinggi 50 cm, panjang 160 cm dan lebar 60 cm.

Keprak adalah suatu alat yang terbuat dari perunggu atau besi dengan ukuran kira-kira 20 x 27 cm, terdiri bebrapa lempengan, diberi lobang pada bagian atasnya dan diberi seutas tali, digantung pada kotak wayang dengan tatanan sedemikian rupa sehingga bila di pukul akan menimbulkan efek bunyi "prak-prak".
 
Cempolo adalah kayu kecil yang digenggam oleh tangan kiri dalang yang dipukulkan ke kotak wayang. Bunyi yang dihasilkan disebut dodogan.
 
Nayaga merupakan istilah pedalangan berarti sekumpulan orang/sekelompok orang yang mempunyai keahlian khusus menabuh gamelan, terutama dalam megiringi Ki Dalang dalam pertunjukan wayang.
 
Pesindhén, atau sindhén (dari bahasa Jawa) adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya.
 
Sounsistem seperti yang kita tau adalah efek suara, atau ya intinya suaranya agar terdengar oleh penonton baik suara dalang atau suara gamelan dan pesindhennya.
 
Aku sangat menyukai wayang karena sangat keren dan kental akan kebudayaannya, cerita yang diangkat juga sangat menarik. Ketika ada pertunjukan wayang, aku sangat tertarik untuk menyaksikannya tetapi sayangnya aku nggak begitu bias memahami bahasa yang digunakan oleh dalang. Suatu ketika aku pernah menyaksikan pertunjukan wayang dan tidak mengerti bagaimana alur ceritanya dan ceritanya tentang apa, tapi beruntung ada kawan yang mau menjelaskan ceritanya. Jadi menyaksikan pertunjukan wayang dalangnya kawanku.
 
Semoga bermanfaat.
 
 
Referensi:
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments